Anggota DPR Meminta Dilaksanakan Interograsi Kasus Kematian Ibu Hamil yang Ditampik di RSUD Subang

Anggota DPR Meminta Dilaksanakan Interograsi Kasus Kematian Ibu Hamil yang Ditampik di RSUD Subang

Anggota DPR Maman Imanulhaq akui marah dengar berita duka kematiannya seorang ibu hamil yang sebelumnya sempat ditampik RSUD Cierang, Subang, saat akan melahirkan.

Dia selanjutnya minta ada interograsi, dan proses hukum jika dibutuhkan pada seluruh pihak yang bertanggungjawab.

“Janganlah sampai kasus ini berulang-ulang. Di tengah-tengah usaha kita turunkan tingkat kematian ibu dan bayi, ada rumah sakit yang justru menampik pasien ibu yang melahirkan,” kata Maman ke Kompas.com, Kamis (9/3/2023).

Anggota Komisi VIII DPR dari Dapil Majalengka, Subang, Sumedang itu minta Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menilai servis kesehatan di rumah sakit itu.

Dia akui sudah mengutus teamnya untuk berjumpa dengan keluarga korban dan cari tahu pangkal masalah yang sebetulnya.

Rupanya, kata Maman, dari pernyataan suami korban memang benar pasien sebelumnya sempat ditampik karena argumen belum mempunyai referensi dari Puskesmas Tanjungsiang.

“Berita ini mencederai rasa kemanusiaan kita. Bagaimanakah mungkin seorang ibu yang ingin melahirkan pada keadaan yang kurang kuat malah tidak memperoleh fokus service kesehatan. Saya rasakan amarah khalayak karena kasus ini menggores nurani khalayak,” katanya.

Paling akhir, Politisi PKB ini menuntut Kemenkes dan Pemda untuk selekasnya lakukan penilaian, mengaudit, dan ambil perlakuan kelanjutan untuk cari pangkal permasalahan.

Secara eksklusif, Maman minta Kemenkes dan Pemda mencari adakah kekeliruan pada mekanisme servis kesehatan atau karena kelengahan management rumah sakit.

“Janganlah sampai ada beberapa kasus sama terjadi kembali karena kembali lagi masyarakat kecil yang hendak jadi korbannya,” ucapnya.

Sebelumnya telah dikabarkan, Kurnaesih (39), ibu hamil asal Dusun Buniara, Kecamatan Tanjungsiang, Kabupaten Subang, Jawa Barat, wafat selesai ditampik melahirkan di RSUD Ciereng Subang pada 16 Februari 2023.

Faksi keluarga bersama bidan dusun telah coba bawa Kurnaesih ke rumah sakit itu. Tapi, perawat menjelaskan jika ruang khusus ibu melahirkan dan ICU penuh.

Perawat itu selanjutnya menyilahkan keluarga bawa Kurnaesih ke rumah sakit lain. Bidan dusun sebelumnya sempat minta perawat untuk mengecek Kurnaesih, tetapi hal tersebut diacuhkan.

Selanjutnya, Bidan dusun dan keluarga pada akhirnya bawa Kurnaesih keluar RSUD Ciereng Subang untuk dibawa ke rumah sakit lain.

Tetapi, diperjalanan, Kurnaesih muntah-muntah dan pada akhirnya wafat.

Terbaru, Kemenkes akan menilai dan mengaudit kasus itu.

Ini diutarakan oleh Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono sesudah acara penyeluncuran Permenko Nomor 7 Tahun 2022 mengenai Penangkalan dan Pengaturan Zoonosis dan Penyakit Infeksius Baru di Kemenko PMK, Rabu (8/3/2023).

Dante mengutarakan, pemberian ancaman ke RSUD Ciereng, Subang, juga tengah dipelajari selanjutnya.

About admin

Check Also

Kompolnas Ungkapkan Kematian Bripka AF yang Disebutkan Bunuh Diri di Samosir Ganjil

Kompolnas Ungkapkan Kematian Bripka AF yang Disebutkan Bunuh Diri di Samosir Ganjil

Kompolnas Ungkapkan Kematian Bripka AF yang Disebutkan Bunuh Diri di Samosir Ganjil Komisi Kepolisian Nasional …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *